Direktur Utama Saratoga Capital
Dalam satu tahun terakhir sering saya dengar atau temui
anak-anak muda yang mulai mendapatkan penghasilan tambahan atau istilahnya
"side job" dengan melakukan beragam hal yang tidak pernah mereka
lakukan sebelumnya. Mulai menjadi penerjemah buku, laporan tahunan perusahaan
atau product manual dari beragam brand terkenal. Selain itu juga ada yang
menjadi graphic designer atau "konsultan" beragam kebutuhan
perusahaan seperti disain, komunikasi, atau sebagai penyelenggara acara (event
organiser).
Yang lebih mengesankan lagi semua itu dikerjakan dari mal,
cafe, coffee shop atau internet cafe. Bahkan
rumah dan warnet pun semakin ditinggalkan sebagai tempat bekerja. Yang
menjadi klien mulai dari keluarga, sahabat atau kerabat dekat.
Banyak dari anak-anak muda tersebut yang masih menyelesaikan
kuliah. Tidak sedikit juga yang baru mulai bekerja di perusahaan-perusahaan
konsultan asing bergengsi di Jakarta dan Surabaya.
Sangat dinamis, sangat penuh gairah dan sangat cerah masa
depan dari anak-anak muda tersebut. Kombinasi antara working hard, working
smart dan playing hard semakin bergeser dari tren musiman menjadi gaya hidup.
Kalau keadaan ini terus berlangsung bahkan terus
ditingkatkan, dapat dipastikan bahwa prospek bisnis dan perekonomian Indonesia
juga semakin cerah.
Fenomena ini membuktikan bahwa banyak bakat yang tidak lagi
terpendam yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia. Fenomena ini juga
membuktikan bahwa generasi yang lebih tua atau setidaknya lebih senior semakin
?terbiasa? mempercayakan pekerjaan yang cukup penting kepada generasi muda yang
minim namun haus pengalaman. Yang penting adalah keberanian untuk memulai dan
mencoba serta komitmen yang tinggi terhadap kualitas dan tenggat waktu.
Bagi saya dan rekan-rekan pengusaha muda, fenomena ini sangat
kami syukuri. Bukan apa-apa, mereka dapat benar-benar memenuhi beragam
kebutuhan usaha yang tadinya hanya dilayani oleh konsultan asing yang harganya
tidak murah dan hasilnya sering kali kurang memuaskan. Walaupun masih bersifat
informal, kompetisi sudah mulai tampak bahkan meningkat di antara para
?side-jobers?.
Mungkin tidak lama lagi sebagian dari mereka akan mulai
mendirikan perusahaannya sendiri dan perlahan-lahan menjadi sekumpulan
pengusaha muda yang kreatif, haus pengalaman dan tentunya haus akan
keberhasilan. Saat itu, harga mereka tidak akan semurah yang mereka tawarkan
sekarang.
Tapi tidak apa-apa. Lebih ?sreg? rasanya membayar agak lebih
mahal kepada sesama pengusaha nasional yang masih muda-muda, dibandingkan
perusahaan besar, apalagi perusahan asing. Mari menjadi juara di negeri
sendiri. Yuk jadi pengusaha!
ref :
http://www.ciputraentrepreneurship.com
|
Kata menyerah adalah kurang sopan jika di dengar oleh Tuhan, karena kita berarti meremehkan kualitas ciptaan-Nya.
Selasa, 24 April 2012
Yuk Jadi Pengusaha , Oleh Sandiaga S. Uno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar