
Theodore Permadi Rachmat (TP Rachmat ) atau Teddy Rachmat, mantan Presiden Direktur (Presdir) PT Astra International Tbk tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
Sesudah meninggalkan kursi tertinggi di Astra, tahun 2002, ia mempunyai sebuah kerajaan bisnis sendiri dengan total omzet puluhan triliun rupiah di bawah bendera Triputra Investindo Arya Group (TAP). Perusahaan ini didirikan, Oktober 1998. Bergerak di bidang batu bara, agroindustri, manufaktur, dan dealership motor. Menariknya, lini bisnis Triputra Group di seluruh penjuru negeri, hampir sejalan dengan bisnis yang ditekuni kelompok Astra.
Setahun setelah lulus Fakulktas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung, ia memulai karier di Astra sejak tahun 1969. Pemilik nama lengkap Theodore Permadi Rachmat ini keponakan mendiang William Soeryadjaya, pendiri Astra. Belakangan, Teddy Rachmat bersama Edwin Soeryadjaya, saudara sepupunya, turut terlibat membesarkan perusahaan tambang batu bara di Kalimantan, PT Adaro Energy. Saat ini ia menjabat Wakil Presiden Komisaris Adaro.
Dari perkawinannya dengan Like Rachmat, mereka dianugerahi anak-anak, Christian Aryono Rachmat, Arif Patrick Rachmat, dan Ayu Patricia Rachmat.
Teddy Rachmat mengawali kemampuan bisnisnya dengan melakukan magang di Gevehe B yang merupakan perusahan Belanda. Bahkan sempat menjadi salesman untuk alat berat di Allis Chalmers Astra. Berkat kemampuannya, akhirnya setelah bekerja selama satu tahun, ia diangkat menjadi direktur PT Astra Honda Motor. Dari sinilah beliau memulai karirnya di Grup Astra. Tahun 1984, diangkat menjadi Presiden Direktur untuk PT Astra International, sampai kemudian menjadi CEO Grup Astra International Tbk.
Dengan kemampuan manajemen Teddy yang baik, akhirnya semua perusahaan yang dipimpinnya berkembang pesat dan semakin menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu. Dari sinilah pada akhirnya Teddy menjadi pengusaha yang kaya raya di Indonesia.
Pada tahun 2015, majalah forbes merilis kekayaan Teddy Rachmat mencapai US$ 1,54 miliar atau setara Rp 21 triliun. Namanya masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
Di jagad bisnis, Teddy Rachmat telah dikenang sebagai salah satu sosok perintis imperium kebesaran Astra Internasional. Selanjutnya Teddy juga membesut kedigjayaan Adira Finance, United Tractors, Adaro Energy dan Triputra. Tak ketinggalan, dia juga telah melahirkan dan mencetak generasi enterpreneur sukses yang mewarnai kancah bisnis tanah air. Termasuk pula dia juga telah berkontribusi dalam proses pembangunan perekonomian dan penguatan kehidupan sosial di tingkat nasional.
September 2012, Teddy Rahmat meluncurkan buku berjudul Pembelajaran TP Rahmat. Buku yang ditulis Ekuslie Goestiandi dan Yusi Pareanom ini menunjukkan kelas dan pemikiran Teddy sebagai enterpreneur terpuji dalam visi dan tindakan.
Beberapa hal dia sampaikan dalam buku ini, dapat menjadi pegangan kita menghadapi perkembangan ekonomi yang kian menuntut kemampuan berkompetisi di tataran global. Melalui bukunya, Teddy membagi sejumlah nilai dan etika bisnis, antara lain, mindset yang diperlukan untuk membangun perusahaan kelas dunia; pentingnya meninggalkan jejak bersih dan bermanfaat kepada generasi penerus; tiga jalan menciptakan kekayaan; serta strateginya memandu Astra Internasional hingga menjadi korporasi raksasa yang sehat dan sukses.
Ia menegaskan, perusahaan Indonesia yang tidak siap sangat mungkin rontok, bila tak punya competitive advantage mau pun tata kelola yang baik, serta bila masih diliputi budaya korupsi. Dalam hampir semua kasus korupsi besar, ada pengusaha yang terlibat di dalamnya.
Salah satu prinsip hidup Teddy adalah “Less for self, more for others and enough for everyone”. Prinsip ini dia amalkan antara lain dalam Yayasan Pelayanan Kasih A&A Rachmat, yang memberikan beasiswa, bantuan sosial kepada panti asuhan, dan mengoperasikan 40 klinik kesehatan murah di berbagai kota di Indonesia.
sumber : http://angpao888.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar