Dalam waktu yang terbilang singkat
yakni sekitar 30 menit, Gubernur DKI Joko Widodo memaparkan secara
gamblang apa saja yang harus diperhatikan ketika kita mau berwirausaha.
"Tahun 1988 , saya mulai usaha (mebel) dari minus," kata Jokowi dalam sebuah seminar wirausaha di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Mengapa minus? Ia mengaku memulai
usaha mebel dengan meminjam modal dari bank. Produksi pun hanya
dilakukan oleh empat orang tukang termasuk dirinya dengan bengkel kerja
ukuran 8x4 meter yang statusnya sewa.
Tetapi, sasaran pasarnya tidak
sebatas Solo, tetapi sampai ke Jogjakarta dan Jakarta. Ia pun
mengungkapkan, keuntungan yang didapat dari tiap barang lebih besar di
pasar domestik ketimbang pasar ekspor. Tetapi jumlah pesanannya sedikit,
bahkan pernah tidak dibayar. Inilah gambaran sekilas mengenai usaha
mebelnya. Ia mengaku jatuh bangun dalam mengembangkan usaha ini. Tetapi,
kata Jokowi, ketika ia jatuh ia harus bangkit lagi. Lalu, tidak lantas
ia mencari peruntungan di produk lainnya. Ia berusaha konsisten di usaha
mebel.
"Bahwa produk apapun harus
ditekuni. Jangan pindah-pindah usaha," tegas Jokowi. Lalu, Jokowi
menyebutkan bahwa ketika ada kesempatan itu harus diambil. Tetapi, ia
mengingatkan, perlu juga diperhitungkan risikonya. Terkait ini, ia
bercerita, sepulangnya dari pameran di Singapura, ia mendapat tantangan
untuk mengekspor satu bulan sebanyak 18 kontainer. Padahal saat itu, ia
hanya mampu mengekspor satu kontainer dalam 3 bulan.
Saat-saat kritis
Dikatakan Jokowi, saat itu adalah
detik-detik yang paling sulit dalam hidupnya. Dengan memperhitungkan
risikonya, ia pun mengambil tantangan itu.
"Dari sini, kita bisa loncat ke
level yang lebih tinggi," ucap dia sebagai alasannya mengapa dia
mengambil kesempatan meningkatkan volume ekspor.
Lebih lanjut, ia menerangkan,
bagaimana membangun merek itu penting sekali. Produk harus identik
dengan produsen dan identik dengan perusahaannya.
"Sebagus apapun produk, tapi kalau
manajemen produknya tidak baik, ya tidak kelihatan (produknya oleh
pasar)," tegas Jokowi yang kini menjadi brand ambassador mobil nasional
Kiat Esemka yakni rakitan sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di
Solo.
Dalam berwirausaha, Jokowi juga
berpesan jangan sekali-kali pengusaha masuk ke dalam zona nyaman.
Masuklah ke zona yang banyak tantangan.
"Jangan sekali-kali masuk ke zona
nyaman. (Jika masuk) habislah kita," pungkas Jokowi yang juga menyatakan
meluangkan waktu hingga 9 jam hanya untuk bekerja.
sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/22760-simaklah-kiat-jitu-berwirausaha-dari-jokowi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar